Sabtu, 17 Maret 2012
Tubuh kecil ini masih terbalut seragam yang polos saat mempunyai keinginan ingin memiliki seseorang yang entah Ia cintai atau tidak. Topi abu-abu di atas kepala pun menjadi saksi setiap geliat mata tertuju kala itu. Perasaan yang benar-benar penuh khayalan melayang yang ingin terwujud tapi sulit untuk di benamkan dalam langkah sepatu hitam berseragam. Khayalan dan kenyataan memang tidak jauh dan memang sangat dekat adanya. Senyum riang pun tak dapat terbendung saat butiran kata terucap dari orang yang diharapkan. Dan sekarang apakah masih ku pelihara rasa itu, rasa yang aku tak tau apa namanya ? lantang bibir dan hati ini berteriak TIDAK.
Dan masihkah ingin mengenang hal-hal kecil yang benar-benar memusingkan itu? Tentu tidak, segalanya telah terhapus oleh waktu, karena memang benar waktu lah yang dapat menjawab pertanyaan kala itu, masa dimana putih abu-abu masih di kenakan. Dan waktu memang benar, ia bisa membuatku melupakan rasa bodoh yang terasa saat itu, rasa bodoh? Ya rasa yang tidak pasti, rasa yang tidak pernah terartikan, dan rasa yang anonim tanpa penjelasan kata-kata.
Dan MOVE ON lah filosofi yang bermakna jika di sandingkan dengan hal ini. Move on untuk hal yang lebih baik, lebih pasti, lebih nyata kepada seseorang yang lebih baik yaitu seseorang yang oleh-Nya dikirim hanya untukku, yang hanya untukku miliki seorang dan seutuhnya.
Wajah riang dan senyuman lepas inilah yang selalu di penuhi do’a hebat, yang mana berdo’a untuk segera menemukan pemilik tulang rusuk yang rapuh karena belum dimiliki ini dan ingin segera dijaga dalam masa apapun.
0 Comments:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)