Sabtu, 20 Oktober 2012

ENAM – DOR!

Rinduku tak kenal ambigu.
Ia Cuma kenal kata kamu, satu. – Moammar Emka (hal.176)



Di antara sikap acuh tak acuh,
dan kerlingan gagu, tidaklah
kamu tahu aku tengah
memperhatikanmu. – Moammar Emka (hal.178)

Galau itu sebagian dari rindu. Kalau berlangsung terus menerus, segera hubungi rumah sakit terdekat. – Moammar Emka (no.23 hal.178)

“Aku katakana kepadamu : rinduku bukan sejenis pasfum yang harumnya bisa menghilang dalam hitungan jam” ­– Moammar Emka (no.30 hal.179)

“Kau menulis Tanya, aku katakan jawab. Aku menganyam Tanya, kau bisukan jawab. Lalu, diam.” – Moammar Emka (no.42 hal.182)

Malam cepat sekali mengahampiri langit kamar. Samar desahmu masih melekat di detak ingatan. Aku rindu, sialan. – Moammar Emka (no.55 hal.184)

“Malu-malu. Rinduku mengerang di lipatan waktu. Cuma ada kamu, di situ” – Moammar Emka (no.63 hal.186)

“Pura-pura tidak rindu, itu menyiksa. Rindu pura-pura, ke laut saja!” – Moammar Emka (no.94 hal.192)

“Terlalu dini melipatgandakan harapan. Bersikap biasa-biasa saja, itu pilihannya” – Moammar Emka (no.113 hal.196)

Kalau sudah saying, jangan dibuang sembarangan – Moammar Emka (no.135 hal.201)

Aku terlalu takut kehilanganmu;sedalam ketakutanku untuk terus mencintaimu – Moammar Emka (no.140 hal.201)



Segudang Tanya tersimpan. Silih berganti menampilkan teka-teki.
Serba tak pasti;membingungkan. Kadang merunut ABCDE,
kadang berubah acak SNMEGBG. Jangan-jangan,
teka-teki tentangmu adalah kombinasi kata sandi lebih dari 16 karakter.
Setiap kali aku berhenti di matamu, kenapa persimpangan jalan yang terhampar? Setiap kali aku menoleh ke belakang, kenapa justru selubung hatimu yang terdepan.
Apakah hatimu adalah teka-teki silang di luar batas logika?
Lebih dari itu, sangkaku.
– Moammar Emka (hal.204)

152. Tak ada kabar. Senja berarak liar, tak sabar. Bersamanya, ada aku menunggu sapamu, berdebar-debar.
154. Sepanjang yang aku ingat, aku tak melupakanmu. Tak pernah!
157. Tidak mudah untuk jatuh cinta. Tapi mudah-mudahan aku jatuh cinta kepadamu.
– Moammar Emka (hal.205)

“………………Karena cinta itu kata kerja, maka jatuh cinta adalah belajar mencintai. …………” – Moammar Emka (hal.206)

source :
http://yohanratihfe.blogspot.com/2012/02/enam-dor.html 
edited : me

0 Comments:

Post a Comment